Badai disertai angin kencang menghantam bagian barat laut Eropa pada Senin (28/10), menelan banyak korban. Selain itu, angin yang kencang meluluhlantakkan sejumlah infrastruktur dan menghambat operasi jalur transfortasi.
Adapun negara-negara Eropa yang turut dilanda badai meliputi Jerman, Prancis, Inggris dan Belanda. Setidaknya tujuh orang meninggal di Jerman, empat orang di Inggris dan yang terburuk terjadi di Belanda, Denmark dan Prancis yang menimbulkan sejumlah kerusakan fatal seperti pohon tumbang, longsor dan rumah-rumah hancur. Akibatnya terjadi pembatalan operasi transfortasi darat, udara dan laut serta penutupan jembatan untuk sementara waktu.
Sebelumnya, pemerintah Inggris sudah mengeluarkan peringatan akan bencana ini. Namun nyatanya bencana berimbas sampai pada sejumlah negara lain. Kecepatan angin diperkirakan mencapai 191 km per jam diukur di atas Laut Utara. Informasi cuaca BBC menyebutkan, badai akan terbentuk lebih dalam ketika melintasi Laut Utara.
“Sejauh ini, badai ini tidak seburuk di tahun 1987,” ungkap Philip Moore, Direktur Keuangan di Las Vegas, yang memberi asuransi kepada 500.000 rumah yang hancur di Inggris.
Sebelumnya telah terjadi dua kali badai yang cukup besar di Eropa seperti pada 2002, sedang pada tahun 1987 menjadi badai terburuk yang menimbulkan kerugian sebesar 2.2 juta pounsterling.
Bencana alam dapat terjadi sewaktu-waktu, tak hanya melanda wilayah Eropa namun juga dapat melanda tanah air. Memasuki bulan November hingga Desember, diprediksi akan memasuki musim penghujan yang relatif tinggi. Sehingga diperlukan antisipasi sejak dini untuk menghindari terjadinya hal terburuk.
Baca Juga Artikel Lainnya:
FPI Bakal Demo Turunkan Ahok dan Lurah Susan
Jika Pemerintah Takut, Diskriminasi Langgeng
Inilah Daftar Pemain Timnas U-23 untuk SEA Games 2013
Rahmad Darmawan: Semua Target Timnas U-23 Gagal Dicapai
Jadi Berkat Lewat Hobi Jalan Kaki
Steven Furtick Minta Maaf Atas Kontroversi Rumah Barunya